Glomerulo-Nefritis Akut-Post Infeksi dan Hematuri
I. Etiologi:
Radang pada glomeruli ginjal akibat non-supratif, dari infeksi Gr A, b Hemolytic Streptococcus di kulit atau larinks, Infeksi lain yang jarang dapat menyebabkan GNA: Staph. aureus, Staph. epidemidis, E-B virus, Influenza A.virus
Gr A, b Hemolytic Streptococcus merupakan penyebab GNA yg paling umum pada anak praesekolah & anak sekolah.
II. Gejala Klinis: Paling sering terjadi pada anak berumur 5 – 15 thn
Gejala mulai a. 7 – 14 hari sesudah faringitis atau
b. 6 minggu sesudah impetigo
1. Hematuria (Cf. IV dibawah):
Gros atau Mikro, Kencing berwarna merah tua/ mirip air teh atau “Coca Cola”
Eritrosit tampak crenated spt kismis (Kalau kencing merah atau merah muda, asal darahnya sering bukan ginjal)
+ Torak (cast, selender) erithrosit,
+ Albuminuria,
+ Leukosituria: sedikit.
2. Edema Dependen: mengendap ke bawa. Pagi hari: periorbital & tubuh, Sore hari: kaki & skrotum atau labia
3. Enkefalopati Hipertensi: Nyeri kepala, mual/muntah, kurang sadar, gelisah, kejang-kejang, konvulsi, koma.
Terkadang psn masuk UGD dengan kejang-kejang tanpa anamnesa masala kencing
4. Tanda volume overload: Gagal Jantung (jarang) dengan takikardia, takipnea, & hepatomegali.
5. Pertinent negatives: tidak ada disuria, arthralgia, anemia, purpura, nyeri perut, carditis, perdarahan, hepatitis!
III. Laborat (selain uninalysis):
A. Titer ASLO (Anti-streptolysin 0) naik, lebih baik diukur 2X untuk melihat arahnya.
B. BUN & Kreatinin serum biasanya tetap normal
C. Biakan larinks mungkin positif untuk Streptococcus b-hemolitik, Golongan A
D. Complement C-3 serum sangat ò, & mesti kembali ke angka normal ≤ 8 minggu. Kalau tidak ñ, Cf IV.C.
E. Hiponatremia (karena overhydration),
F. Hyperkalemia
G. Acidemia
IV. Diagnosa Banding Hematuri: (definisi: 5 atau > sel darah merah per HPF pada 2 spesimen yg konsekutif)
A. Penyakit Menular/Infeksi:
1. Cystitis (bakteri, virus (cystitis hemorrhagicum) parasit (schistosomiasis), TBC. Disuria
2. Pyelonefritis: bakteri (spt E. Coli, Strep Gr B, enterobacter, Klebsiella), virus, parasit, TBC
a. Gejala: demam (terkadang tnp gejala lain), iritibel, muntah, nyeri perut, disuria,
nyeri pinggang, urgency & ngompol (incontinence)
b. Lab: uninalysis & biakan kencing.
c. Rx: Antibiotik sesuai hasil biakan
3. Urethritis: clamidia, gonorrhea, trauma. disuria
B. Neoplastik (Kanker): Tumor Wilms, Karsinoma Sel Ginjal, Karsinoma Bladder
C. Inflamasi (non-infeksi):
1. Immunoglobulin A Nefropati: Hematuri, nyeri pinggang, protienuria, gagal ginjal berkambu-kambu
Mulai pada masa SD sampai dewasa, Dx dgn Biopsi
2. Purpura Henoch-Schonlein: proses imun, nyeri abdomen, intususepsi/invaginasi usus, artritis, purpura yg menonjol semetris pd pantat & paha/kaki (tiada di genitalia, telapak kaki & tangan)
50% kasus Purpura H-S mulai dgn nefritis (hematuri, protienuri, torak selular).
Laborat: DL, PT, PTT normal; C-3 ò. Rx: suportif, NSAID atau steroid (bila kasus berat)
Prognosis:: sembuh sendiri dalam 1– 6 mgg,
3. Lupus Eritematosus Sistemik: C-3 tetap ò, ANA pos,
Ruam yang khas & fotosensitif, ulser mulut, artritis
4. G-N membrano-proliferatif: C-3 tetap ò, progresif _gagal ginjal.
Dx: Biopsi. Rx obat sitotoxik Cytoxin dll
D. Nefrolithiasis: Nyeri pd pinggang, abd atau penis, hematuri, ?ISAS. Dx: KUB, IVP, USG,
Rx: hydrasi, laser atau bedah
E. Penyakit Sistemik lain: Endokarditis infeksi, Nefritis karena Ventriculo-atrial shunt, Krioglobulinemia
Page 2 Glomerulo-nefristis Akut
V. Penatalaksanaan: Suportif saja,
Obat kortikosteroid tidak dianjurkan untuk GNA-post infeksi Streptococcus
A. Mengurangi hipertensi! (definisi Krisis Hipertensi: diastol >95% sesuai yg biasa pd anak seumurnya: 72 - 85)
Valium sendiri kurang menolong kejang-kejang hypertensi yang sangat berbahaya ini. Perlu juga memberi:
· Labetalol (Alpha blocker), 0,25 mg/kg IV tambah sampai total 1,25. atau
· Nefedipine (Calcium channel blocker) SL (sublingual) 0,25-0,5/kg atau
· Hydralazine 0,15mg/kg IV dikombinasi dengan Lasix. Awas bradikardi!
B. Penicillin / Amoxicillin untuk membasmi Streptococcus: 250mg PO, BID (2X1) slm 10 hari (Ampicillin tidak cukup!)
C. Kurangi intake garam hanya selama masih ada gejala klinis (dari edema & hypertensi)
D. Protien intake tidak perlu dibatasi, kalau tidak ada oliguri atau azotemia. Diet tinggi protien lebih baik.
E. Boleh minum air putih sesuai rasa hausnya, kalau tidak ada oliguria
VI. Prognosis:
· 95% sembuh sendiri, tanpa Rx steroid. Dari 5% biasanya biopsi membuktikan sejenis glomerulo-nefritis kronis.
· Microhematuria tetap ada slm berapa bulan sampai satu tahun setelah fase akut.
· Protienuria menghilang lebih awal.
· Pasien yang masih ada C-3 ò > 8 minggu, perlu dievaluasi (Biopsi) atas kemungkinan glomerulo-nephropathi lain, seperti G-N membrano-proliferatif atau Lupus Eritematosis, yg juga menyebabkan hipokomplementemia.
Clinical Handbook or Pediatrics, 2nd Edition, Ed. Swartz, by Williams & Wilkins, 1999, pp. 159 - 160, 344 - 348 Manual of Pediatric Therapeutics, 6th Edition, Ed. Graef, by Little, Brown & Co, 1997, pp. 294 – 305, 499
Tidak ada komentar:
Posting Komentar