sahabat

sahabat
cimo, bebex, lia, aidut

Sabtu, 23 Juli 2011

Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) atau Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH)


Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD)  atau
Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (GPPH)

Sejarah Istilah ADHD

Ø1800s:  Minimal Brain Damage      Ø1900s:  Minimal Brain Dysfunction (MBD)    1960s:  Hyperkinesia Ø1980:  Attention-Deficit Disorder (ADD)  dengan atau tanpa Hyperaktivitas                    
Ø1987: Attention Deficit Hyperactivity Disorder
Ø1994 – kini: ADHD dgn  w Tipe sulit konsentrasi   w Tipe hiperaktif – impulsif   w Tipe kombinasi

L Sebenarnya kata “deficit” (kekurangan) tidak akurat.  Kata “inconsistency” (tidak konsekwen) lebih tetap.

Statistik ADHD  
Ø Diperkirakan di AS 3-5% dari semua anak seusia sekolah mengalami kelainan ADHD
Ø > 4% dari semua penduduk A.S. bergejala ADHD,  Tambah pada keturunan suku “pendatang” (imigran)
Ø Ratio:  Lelaki 3 kali lebih sering menerima diagnosa ADHD dibanding dgn perempuan
Ø Banyak (>50%) anak ADHD juga kena kelainan mental yang lain (comorbid).

Kelainan yang sering “Comorbid” dengan ADHD

a Gangguan Kesulitan Belajar / Learning Disorders:  Dyslexia, Dysgraphia

a Gangguan Cemas / Anxiety (25%): Serangan Panik,      a Gangguan Obsesif-Kompulsif

a Depresi Klinis: lebih sering pada tipe “inattentive”         a Sindroma Torrette

a Gangguan Oposisi Melawan / Oppositional Defiant Disorder  (ODD): 35% ADHD,
            keras kepala, cepat marah, berkelahi, tidak taat  & melawan bila diperintah.


Akibat Negatif dari ADHD
                                                                                               
L  Dituduh “gila, malas atau bodoh” (crazy, lazy, stupid)     L  Sering lupa & menunda tugas

L Mudah kena depresi klinis                                                  L  Percaya diri & harga diri sangat rendah

L Sulit ikut peraturan/undang                                                L  Banyak kesulitan di sekolah

L Sering ganti pekerjaan & dipecat                                       L  Mudah kecanduan / adiksi

Akitab Positif dari ADHD

J Kreatif & inovatif               J Fleksibel                                         J Banyak energi & produktif

J Rela mengambil resiko       J Intuitif terhadap hati orang lain     J Sensitif & mau menolong

J Peramah & Setia pada teman           J Bekerja keras untuk menyenangkan orang lain yang disukai

Diagnosa ADHD:  DSM-IV
Paling sedikit terdapat 6 gejala yang menetap minimal selama 6 bulan dari daftar gejala berikut ini :
Gejala yang ada melebihi angkah normal pada masa perkembangannya

Tipe Sulit berkonsentrasi Inattentiveness:
ØSulit memberikan perhatian pada yang hal-hal kecil, sering membuat kesalahan yang tidak perlu terjadi
ØSulit memusatkan perhatian secara terus menerus waktu menyelesaikan tugas atau bermain
ØSering tampak tidak mendengarkan
ØSering tidak dapat mengikuti perintah dan gagal menyelesaikan tugas sekolah atau tugas lainnya
ØSering mengalami kesulitan untuk mengatur tugas atau aktivitas lainnya
ØSering menolak atau tidak menyukai tugas yang memerlukan perhatian terus menerus
ØPerhatiannya mudah beralih oleh rangsang luar
ØSering kehilangan barang yang diperlukan
ØSering lupa menyelesaikan tugas sehari-hari

Tipe Hiperaktivitas / Impulsifitas  Hyperactivity/ Impulsivity:
ØTidak dapat duduk diam, tangan/kakinya tidak diam
ØSering meninggalkan tempat duduk pada waktu yang mengharuskan tetap duduk
ØBerlari-lari atau memanjat secara berlebihan
ØTidak dapat mengikuti aktivitas dengan tenang
ØSelalu 'bergerak terus' atau berlaku bagaikan didorong oleh 'mesin'
ØSering banyak bicara
ØTerlalu cepat memberikan jawaban, sebelum pertanyaan selesai didengar
ØSulit menunggu giliran
ØSering melakukan interupsi / menganggu orang lain
Diagnosa ADHD  Kriteria tambahan:
ØGejala tersebut terjadi sebelum usia 7 tahun
ØGejala-gejala tersebut terjadi pada lebih dari satu situasi (di rumah, sekolah, tempat bermain)
ØGejala-gejala tersebut secara klinis nyata menimbulkan kendala dalam kegiatan sosial, akademik, dan tugas-                  tugas lainnya
ØGejala-gejala tersebut tidak diakibatkan oleh gangguan yang lain: perkembangan pervasif (autisme),       skizoprenia, gangguan psikosa atau gangguan jiwa yang lain

Kesulitan dengan Diagnosa ADHD

L Kriteria diagnosa subjektif & perilaku tersebut tidak jarang tampil pada anak biasa walaupun tidak seberat.

L Evaluasi dari pihak yang berbeda tidak selalu sama. Observasi gejala biasanya dilapor guru atau orang tua.

L Diagnosa lebih akurat dengan observasi dari lebih dari satu/dua orang diperhatikan: guru, orang tua, dokter.

L Gejala pada anak perempuan biasanya lebih halus: kearah “sulit berkonsentrasi” & lebih jarang
            “Impulsif / hiperaktif”.  Maka diagnosa ADHD kurang diduga pada pasien perempuan.

ADHD dan Otak

Ø Reaksi dari Sistem Syaraf pada umumnya kurang.

Ø Pengaliran darah berkurang di bagian kortex prefrontal & di jalan yg menyambung sistem limbik (caudate                   nucleus & striatum)

Ø PET Scan (Positron Emission Tomography) menunjukkan metabolisme glukosa berkurang di seluruh otak.              

Ø Scan MRI otak pada banyak pasien ADHD menunjukkan:

            ­ Lobus Frontal Anterior Kanan lebih kecil mengindikasi perkembangan yang tidak normal pada                                     bagian frontal & striatial

            ­ Bagian splenium dari Corpus Calosum lebih kecil menindikasi komunikasi dan proses informasi                                    diantara 2 hemisphere otak berkurang.
           
            ­ Nukleus Caudate lebih kecil.

Penyebab ADHD?
Ø Theori Penyebab Hiperaktivi / ADHD yang Gagal (karena dibukti tidak benar melalui reset ilmiah)

v Trauma / hipoksia pada otak pada waktu lahir
v Gula (kebanyakan jajan manis, permen, cola)
v Pewarna / pemanis buatan pada makanan
v Ibu yang “dingin” / tidak peduli pada anaknya (“Refrigerator Mom”)
v Suasana keluarga yang kacau / “dysfunctional”
v Vaksin-vaksin

Ø Namun masih ada banyak website di “internet” dan buku yang tetap mengklaim “penyebab” ini. HATI-HATI!

ØPenyebab dasar perubahan di ADHD belum diketahui. Banyak hasil reset berkontradiksi.

ØFaktor Genetik sangat kuat dari reset kembar (dan gen-gennya mungkin dekat dengan gen-gen allergi)

ØTheori yg paling kuat:  Ketidakseimbangan atau disfungsi (bertugas salah) dari nurotransmiter katekolamin

vUptake dopamine &/atau norepinefrin kurang

vRespons positif terhadap obat stimulan mendukung teori ini. 

Faktor Genetik di ADHD

Ü Reset dengan kembar identik dan non-identik menunjukkan faktor turunan 0,80.

Ü Kalau satu orang tua berADHD resiko anaknya juga berADHD ialah 57%.

Ü Reseptor Dopamin (DRD4, “repeater gene”) lebih sering ditemukan pada pasien ADHD.

Ü DRD4 mempengaruhi sensitifiti pasca-sinaps saraf di korteks frontal & prefrontal.

Ü Daerah korteks otak ini mempengaruhi konsentrasi dan tugas-tugas eksekutif yaitu:
            ¹ Daya ingatan sehari-hari (“working memory”)
            ¹ Internalisasi pembicaraan
            ¹ Emosi
            ¹ Motivasi
            ¹ Mengatur & menguasai perilaku.
Penatalaksanaan untuk ADHD

³ Konseling pada pasien & keluarganya      ³ Perubahan perilaku           ³ Obat Stimulan / Perangsang

      (& terkadang: Antidepresan Trisiklik (Awas, pasien bermimpi aneh-aneh!), Bupropion atau Clonidine)

Natalaksana Perubahan Perilakuan Konsep-konsep Dasar

ØMengatur lingkungan di rumah dan sekolah agar rutin, konsequen & mengurangi gangguan

ØMemberi pesan dan perintah yang singkat & jelas

ØMenadakan sistem ganjaran yang konsequen, jelas & sesuai.  Hindari memalukan / penghinaan.

ØMendorong mengembangkan bakat, hobi atau olah-raga yang disukainya.

ØMemberi pujian & umpan balik yg positif lebih banyak kalau perilaku atau hasilnya sesuai dengan harapan. 


Bagaimana Cara Menanggulangi Anak ADHD?  Memiliki Pandangan yang Benar

Tingkah laku ADHD bukan kesalahan sengaja anak. ADHD disebabkan oleh kegagalan pemusatan perhatian dan pengendalian diri akibat dari hambatan fungsi otak

Hasil pengobatan akan lebih baik apabila orang tua & guru dapat bersikap tenang & memahami keadaan ini

Anak ADHD membutuhkan bantuan lebih banyak untuk dapat tetap tenang & mampu memusatkan perhatian             di rumah & di sekolah

Sebagian besar anak ADHD mampu menyesuaikan diri dgn lebih baik & berhasil, asal diarahkan dgn tepat.

Bagaimana Cara Menanggulangi Anak ADHD? Mengarahkan Tingkah Laku Anak
? Guru & orang tua memberikan umpan balik positif atau penghargaan ketika anak mampu memusatkan             perhatian dengan baik
? Hindari pemberian hukuman secara berlebihan dan emosional. Disiplin harus diberkan seefektif mungkin &             konsekwen bukan kadang-kadang
? Membantu anak untuk berkonsentrasi lebih baik (misal : Tidak diberikan tugas terlalu banyak. Anak             dihindarkan dari suasana yang dapat meng-alihkan perhatiannya. Contoh: TV, internet, video games dll)
? Aktivitas fisik dan olah raga dapat membantu untuk menyalurkan energi yang berlebihan
? Guru dan orang tua perlu bekerja sama dalam mengarahkan tingkah laku anak tersebut

Obat-obat Perangsang

v Meningkat aktivitas SSP dengan mengurangi fluksuasi aktivitas atau menurunkan ambang sensitifiti.

v 75% berespons positif sesudah minum obat hanya satu kali.

v 95% ditolong dengan baik dengan obat perangsang.

v Contoh obat perangsang yang berhasil: methylphenidate, dextroamphetamine and pemoline


Methylphenidate / Ritalin®

¹ Bekerja sebagai agonis dopamin di sinaps syaraf               ¹ Merangsan daerah frontal & striatal di otak

¹ Dosis (5-20 mg) harus disesuaikan pada masing-masing pasien           ¹ Diminum 2-3 sehari sesuai kebutuhan

¹ Efek perilaku mulai ½ sampai 1 jam sesudah diminum & berpuncak pada jam ke3.

¹ Juga ditawarkan sebagai sajian “sustained release” yang bekerja 2 kali lipat waktunya.

Efek Methylphenidate pada ADHD

J Meningkat suasana hati (anti-depresan)     J Meningkat pengaliran darah di otak, meningkat sensitiviti SSP

J Meningkat produktivitas                             J Memperbaiki hubungan sosial

J  Meningkat nadi & tekanan darah              J Potensi disalahgunakan oleh pasien ADHD relatif rendah.

Efek Samping dari Methylphenidate

     L “Biasa”: ­ Nafsu makan turun             ­Insomnia          ­Perilaku yang memantul (rebound)
                                               
                        ­ Sakit kepala & abdomen    ­Mungkin supresi pertubuhan sementara.

     L Ringan:   ¹ Cemas (anxiety)                 ¹ Depresi             ¹ Iritabel / mudah emosi


     L Jarang:    ² Sindroma Tourette   ²Telalu berkonsentras   ²Masalah liver/hati atau ruam (hanya Pemoline)
Hasil & Prognosa ADHD

ØADHD biasanya berlanjutan pada usia dewasa, tetapi gejala hiperaktif terkadang kurang jelas karena pasien
            belajar “tahan” dan menanggulangi (coping) gangguan.

ØKalau ADHD berlanjutan pada usia dewasa, konseling dan natalaksana diperlu agar menghindari kesulitan.

ØBanyak dewasa ADHD juga menderita kelainan mental lain (co-morbid):

Tidak ada komentar:

Posting Komentar