sahabat

sahabat
cimo, bebex, lia, aidut

Sabtu, 23 Juli 2011

Diagnosis & Tatalaksana Kejang & Epilepsi pada Anak


Diagnosis & Tatalaksana Kejang & Epilepsi pada Anak

Introduksi:

nEpilepsi adalah sindroma kelainan faal otak berulang yang tampak dengan seizure, fit atau kejang/konvulsi > 2 kali tanpa penyebab yang tidak dihasut (unprovoked)

nInsidens epilepsi sedunia 0,4 – 0,8%.

nKira-kira 5 – 9% orang mengalami kejang seumur hidup, termasuk kejang febris pada masa anak.

nHanya 32% of pasien kejang memiliki kelainan neuro-logis atau sistemis yg dapat ditentukan seperti tumor, fever, tumor, stroke dll.  Yang lain (68%) disebut idiopatik, sesuai dengan definisi epilepsi.

Definisi kejang / konvulsi  / seizure Kejang (konvulsi):
serangan tiba – tiba (paroksismal) pada fungsi otak tanpa sengaja yang dapat nampak sebagai:


h Gangguan atau kehilangan kesadaran,

h Aktivitias motorik yang abnormal,

h Kelainan perilaku,

h Gangguan sensoris atau

h Disfungsi autonom.


Cara Investigasi Kejang
n Apakah kejadian itu sejenis KEJANG?
            Kalau Tidak ►  Carilah informasi lebih lanjut
        ®Kalau Ya, ►  Apakah kejang itu tanda penyakit akut?

                        ¤ Kalau Ya, ► Mengobati penyakit itu.
                        ►Kalau Tidak, ► Mulailah  a. Mencari anamnesa lengkap   b. Evaluasi  c. Pengobatan

Periksa Fisik pada Pasien Kejang Pertama

nSuhu badan, tekanan darah, denyut jantung, kecepatan nafas.

nMencari tanda – tanda trauma

nPeriksa fundus mata mencari papilledema yang menandai tekanan intrakranial tinggi.

nPeriksa adanya meningismus: kaku kuduk

nPeriksa kulit mencari tanda tuberous sclerosis, yang sering berhubungan dengan kejang.

nMencari kekurangan nurologis fokal yang dapat menandai epilepsi simtomatis.

Periksa Lab pada Pasien Kejang Pertama
nLukor Spinalis: kalau ada febris, meningismus, kurang sadar

nSkan CT: tanda atau anamnesa trauma pada kepala

nGlukos, Kalsium, Na/K kalau neonatus atau ada tanda yang mencurigakan

nEEG tidak perlu dipesan secara daurat. 

Peranan EEG dalam Diagnosa Epilepsi
nEEG kurang berguna untuk menentukan apakah pasien mengalami serangan kejang atau sakit epilepsi.

► Pada 3,5% anak sehat, ada kelainan “epileptiform” pada EEG. EEG pada 10% anak sehat tidak normal

► Pada 50 % anak yang ternyata menderita epilepsi, tidak ada kelainan pada EEG rutin yang pertama.

nTipe kejang berhububungan dengan susunan tertentu pada EEG maka EEG dapat menolong menentukan klasifikasi epilepsi yang dialami pasien.  EEG sleep-deprived lebih berhasil.

Kejadian Non – kejang yang Dapat Mirip Kejang epilepsi
nHipoxia:  vasovagal synkope, tahan nafas, disritmia jantung
nApnea:  reflux gastro-esofogeal
nMigrain: vertigo paroksismal, serangan migrain
nMetabolik: hipoglikemia, hiponatremia, hipokalsemia
nMotorik: koreoatetosis paroksmisal, tic-tic
nTidur : mimpi jelek, mioklonus malam
nPsychiatrik: “pseudo-seizures”

Kejang Simptomatis Akut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar